Isenk - Kemarin (6/6), Gunung Kinabalu, di Negara Bagian Sabah, Malaysia, mengalami gempa enam skala richter. Imbasnya, 10 pendaki tewas, sementara ratusan lainnya terjebak di lereng puncak tertinggi Negeri Jiran itu sampai hari ini, Senin (8/6).
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, masyarakat lokal Malaysia percaya jika penyebab gempa di Gunung Kinabalu adalah ulah dari segerombol turis nakal yang berfoto separuh bugil di puncak gunung tersebut.
Warga meyakini kelakuan wisatawan asal Eropa ini disebut memicu murka alam, membuat 'penjaga' Gunung Kinabalu marah dan menunjukkan kuasanya.
Tidak hanya bugil mereka bahkan pipis sembarangan sambil mengabadikan momen tersebut. "Percaya tidak percaya, ini adalah kepercayaan penduduk Sabah," kata Wakil Menteri Sabah Tan Sri Joseph Pairin Kitingan.
Foto turis bugil ini diduga kuat diambil pada 10 Mei lalu, namun foto ini baru beredar luas di media sosial sejak sepekan lalu jelang terjadinya gempa.
Foto tersebut juga ditampilkan di situs UNESCO, dengan menunjukkan perlakuan tidak terpuji para pendaki yang menyalahi aturan dengan menanggalkan semua pakaian mereka.
Melansir kutipan koran Malaysia, turis asing lain sudah menghujat para pendaki yang bugil di puncak Kinabalu tersebut. Pecinta alam asal Jerman dan Kanada menyebut perilaku para turis yang sembrono di puncak bodoh, lantas menyalahkan pemandu mereka yang tidak berusaha melarang.
Dilaporkan juga, Direktur Taman Nasional Sabah Datuk Jamili Nais yang mengelola pendakian ke Gunung Kinabalu sudah mengingatkan para turis itu supaya tidak sembarangan. Tapi kabarnya para wisatawan itu justru mengejek Nais lalu terus melepas baju. Kepolisian Sabah kini menggelar
penyelidikan terkait identitas 10 turis bugil tersebut.
Diketahui, mayoritas korban Gunung Kibalau yang tejebak longsoran batu terdiri dari 117 warga Malaysia dan 38 warga Singapura, termasuk diantaranya lima pendaki asal Amerika, empat asal Belanda, tiga dari Inggris, dua dari Perancis, dan dua asal Australia.
Adapun korban tewas termasuk pelatih gunung dan seorang siswa SD asal Singapura berusia 12 tahun. Mayoritas pendaki yang tewas lantaran tersapu ke jurang saat batu berguguran di lereng adalah warga negara Malaysia dan Singapura. Sisa korban tewas lainnya, masing-masing satu orang berasal dari China, Filipina, dan Jepang.
Comments