Ciee, Bpk Gubernur DKI 'Merah Mukanya' Pas ada Turis Tanya Kenapa Masih Ada Warganya Tinggal di 'Gubuk Derita'


Isenk - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), membeberkan penyebab mengapa warga yang terkena relokasi di sejumlah wilayah DKI, sangat susah untuk diajak menempati rusunawa milik pemprov. Dirinya menyebut hal itu dikarenakan provokasi dari sekelompok orang, yang disebutnya sebagai 'Pengembang Kelas PKL'.

"Kalau kata bahasa Pak Jokowi, itu ada pengembang kelas PKL. Dia punya bangunan, terus dia jual, dia sewain. Ini yang suka ribut," kata Ahok di kawasan Stasiun Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (10/6) kemarin.

Ahok menuding, dengan sejumlah dana yang dimiliki para Pengembang Kelas PKL itu, mereka mencoba bersekutu dengan LSM maupun politisi, saat usaha ilegalnya itu disasar Pemprov DKI dengan razia dan penertiban.

Kondisi ini sengaja dimanfaatkan untuk keuntungan kedua belah pihak. "Dia ada duit, ada pemasukan, itu cukup lumayan. Bisa buat bayar oknum LSM. Terus ada juga parpol yang berpikir, orang-orang ini lumayan nih suaranya, bisa jadi DPRD nih gue nih," ujar Ahok.

Ahok menyebut, kelakuan para Pengembang Kelas PKL yang diduga memprovokasi warga agar tak pindah ke Rusunawa, membuat mereka terkesan lebih memilih gubuk derita daripada fasilitas dan kelayakan lainnya di Rusunawa tersebut.

Apalagi, wacana Pemprov DKI untuk meningkatkan aspek pariwisata, dapat terganggu dengan masih maraknya pemukiman kumuh dan ilegal di sejumlah wilayah DKI Jakarta.

"Pemerintah itu kan kayak orangtua, tidak akan menyusahkan anaknya. Cuma ini kan kadang-kadang disuruh pindah enggak mau. Lebih suka di 'gubuk derita', padahal rawan kebakaran. Kalau kebakaran, pemadam susah masuk," ujar Ahok.

"Kalau orang bule datang, itu kok masih banyak yang tinggal di gubuk derita. Yang ini di 'surga', yang itu di gubuk derita. Kan malu kita," pungkasnya.

Comments