Kupret, Australia Bayar Pencari Suaka Biar Jadi 'Sempit' Indonesia


Isenk - Australia rupanya berbuat curang dengan membayar 65 orang pencari suaka agar mereka mau memutar kapal yang mereka gunakan kembali ke Indonesia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir membenarkan adanya hal tersebut.

Rupanya kasus ini sudah ditangani oleh kepolisian Kepulauan Rote, Kupang. Menurut pria yang akrab disapa Tata itu, pihak Indonesia masih melakukan interogasi pada kapten kapal dan anak buah kapal yang diduga disuap oleh otoritas Australia.

"Pihak Indonesia masih menginterogasi seorang kapten kapal dan ABK yang diindikasi menerima suap dari pemerintahan Autralia guna mengembalikan kapal pencari suaka tersebut ke Indonesia," kata Tata dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Kamis (11/6) kemarin.

Arrmanatha mengatakan tuduhan yang beredar mereka disuap sebanyak Rp 66,5 juta per orang. Hal itu dilakukan agar para pencari suaka kembali ke Indonesia.

Kapal yang mengangkut 65 orang itu diusir oleh otoritas perbatasan Australia pada awal bulan ini. 65 orang itu terdiri dari 54 orang Sri Lanka, 10 orang Bangladesh, dan seorang warga Myanmar.

Keterlibatan pemerintah Australia dalam hal ini masih diteliti, namun kapten kapal sudah mengakui
bahwa benar dirinya menerima suap walaupun tidak mau mengatakan dari siapa uang itu berasal.

Comments