Isenk - "Sayang aku kangen sama kamu,"

Satu pesan singkat yang mampu membuat hatiku bergetar dan merasa beruntung telah memikinya. Putra Panduwinata. Dia adalah pacarku baru. Kurang lebih aku jadian sama dia sekitar tiga bulanan. Aku mengenalnya di sebuah jejaring sosial Wechatt. Lalu dia minta pin BB-ku dan akhirnya aku kasih. Setelah itu dia sering BBM aku.

Ya walau hanya sekedar menghilangkan lelah. Bercanda, tertawa bersama, debat, dari hal kecil hingga hal besar pun pernah kita alami. Seiring dengan berjalannya waktu kita merasa ada yang ganjal dengan perasaan kita. Kita merasa ada sesuatu yang berbeda. Pada suatu malam tepatnya malam minggu. Aku dapat BBM dari dia.

"Kangen,"

Satu kata tapi mampu membuat tanganku kaku. Hampir nggak bisa menekan satu huruf di keyboard hpku. Dengan sekuat tenaga aku mencoba membalasnya dengan gurauan. Aku nggak mau terlalu serius karena aku takut kalau dia cuma mempermainkanku.

"Haha. Aku juga kangen. Kangen pengin ngibulin kamu"

Tidak lama kemudian aku dapat balasan dari Putra. "Aku serius Keyla Salsabila"

Deg! Jantung aku rasanya mau copot saat itu juga. Dia menyebut nama lengkapku itu artinya dia serius dengan perkataannya.

"Masa sih?" Balasku

"Iya. Ketemuan yuk?"

"Nggak mau"

"Kenapa?"

"Takut"

"Takut kenapa?"

"Takut dibunuh, kayak di tv-tv"

"Astagfirulah, aku nggak sejahat itu Keyla. Demi Allah, aku cuma pengin ketemu langsung sama kamu. Nggak lebih."

"Tapi aku nggak berani"

"Keyla kita kenal udah dua bulan lebih, hampir setiap malam kita chatting bareng. Apa kamu masih ragu sama aku? Keyla, please aku pengen banget ketemu kamu. Aku sayang kamu"

"Emm, Gimana yah? Aku bingung"

"Nggak usah bingung-bingung besok aku jemput kamu di sekolah kamu. oke! Aku janji nggak bakalan nyentuh kamu sedikitpun aku cuma pengen ketemu kamu aja kok."

"Yah kok gitu, besok aku mau pulkam?"

"Ya udah aku antar kamu pulkam aja sekalian"

"Ihh, kok ngotot gitu sih? aku kan belum bilang setuju"

"Kalau nunggu kamu bilang setuju, sampai lebaran monyet pun belum bisa ketemu. Udah intinya
kalau besok kita ketemu berarti kita jodoh. oke"

"Ihh, apaan maksa banget"

"Biarin udah sana bobo udah malam nanti sakit, jangan terlalu sering begadang nggak baik buat kesehatan"

"Sok perhatian!"

"Udah. Cepetan bobo. Selamat tidur sayang, sampai ketemu besok. I love you"

Percakapan singkat itu sungguh sangat membuatku gelisah. Nggak bisa tidur semalaman.

Merdunya suara adzan subuh, membangunkanku dari tidur yang kurasakan rasanya baru lima menit yang lalu aku memejamkan mata. Aku bersiap berangkat sekolah seperti biasa. Singkat cerita waktu pulang pun telah tiba. Aku buka hp aku dan ada satu pesan.

"Aku udah di depan gerbang sekolahmu. Pake jaket abu-abu dan motor matic. Kalau udah lihat aku jangan kabur yah, temui aku sebentar saja, aku mohon,"

Aku tengok kanan kiri. Dan itu dia. Nggak salah lagi dia lumayan cakep. Badannya tinggi, putih dan dadanya bidang, hidungnya lumayan mancung. Dia benar-benar orang yang pernah hadir dalam mimpiku. Jantungku berdetak sangat cepat. Aku mencoba menenangkan diri dan akhirnya aku menuju ketempat di mana dia berada.

"Putra?" Ucapku sambil menunjuk dirinya.

"Iya, kamu pasti Keyla salsabila. Iya kan?"

"Iyah" Jawabku sambil tersenyum manis.

"Ya udah. Yuk aku antar pulang sekalian" Ajaknya.

Berhubung aku pikir udah tanggung ya udah aku mau diantar pulang sama dia. Dari pada naik angkutan umum lama nunggunya. Di sepanjang perjalanan kita hanya berdiam diri. Dan akhirnya dia yang membuka pembicaraan.

"Makan dulu yuk, laper nih?" katanya.

"Ya udah boleh juga"

Akhirnya kita berhenti di sebuah warung bakso sederhana. Di sana kita makan bersama sambil bercanda.

Sejak saat itu kita pun sering jalan bareng. Dan hingga tiba saatnya dia mengutarakan perasaannya sama aku. Romantis. Waktu dia nembak aku cuaca saat itu lagi hujan rintik-rintik. Di bawah kedai sederhana itulah dia mengutarakan perasaanya sama aku. Aku pun menerimanya karena aku pikir aku juga punya perasaan yang sama dengannya. Tepat tanngal 24 april kita jadian. Dan hari-hari selalu kita lewati bersama. Dari suka, duka, hinnga tawa dan bahkan tangis kaita lewati bersama.

Aku baru tahu kalau dia adalah mahasiswa dan dia juga anak orang kaya. Dan yang lebih aku heran dia anak tunggal. Yah, aku beruntung memilikinya. Dia begitu sempurna di mataku. Dan sekarang aku benar-benar mencintainya. Pacaran kita nggak berlebihan karena kita selalu saling menyadarkan kalau salah satu di antara kita ada yang khilaf.

Yang paling membuat aku bahagia adalah setiap kali kita jalan bareng. Bila tiba waktu salat dia selalu mencari musala atau masjid terdekat untuk menunaikan ibadah salat terlebih dahulu. Bahkan tidak jarang dia yang jadi imamku. Subhanallah. Rasanya bebar-benar kebahagiaan yang sempurna. Aku akan selalu mencitainya hingga waktu memisahkan kita. Semoga cinta kita akan berakhir di pelaminan dan bukan sekedar permainan.

For:
Yang di sana. Kekasih sejatiku. Yang selalu membuatku merasa sempurna. Aku sangat mencintaimu. I love you, Semoga kita selalu bisa saling menjaga hati kita.


By: Kurnia Lidyaningtyas