Isenk - Kepala Derah Kerja Madinah, Nasrullah Jassam, meminta jemaah haji Indonesia mengkonsumsi makanan siap saji dari panitia, mengingat cuaca ekstrem dan suhu udara panas masih menyelimuti Madinah.
“Tahun ini suhu udara lebih panas dari tahun sebelumnya. Kami imbau jemaah mengkonsumsi makanan yang kami berikan karena sudah diatur gizi dan sebagainya. Bila makanan tersebut dikonsumsi secara benar akan baik buat kesehatan jemaah,” ucap Nasrullah di Kantor Misi Haji Indonesia Madinah, Arab Saudi, Kamis (20/8/2015).
Berdasarkan hasil peninjauan, dapur-dapur penyedia katering untuk jemaah lancar dan distribusinya sudah tidak ada masalah. Sehingga makanan akan tepat waktu sampai kepada jemaah. Dalam sehari jemaah akan mendapatkan makan dua kali selama di Madinah, sementara paginya hanya diberikan sarapan berupa croissant, roti berbentu bulan sabit.
“Pada saat kedatangan akan diberikan makanan selamat datang, kemudian makan siang, serta makan malam,” sambung Nasrullah.
Sementara jarak pemondokan jemaah haji asal Indonesia ke Masjid Nabawi bermacam-macam. Ada pemondokan jaraknya 150 meter, 300 meter, tetapi seluruh penginapan jemaah di bawah 650 meter dari Masjid Nabawi. Jarak tersebut akan membantu jemaah menjalankan ibadah arbain.
“Selama sembilan hari di Madinah jamaah harus fokus mejalankan salat arbain jangan sampai luput satu hari pun, bila satu hari saja terlewat maka akan hilang (arbainnya),” ungkap dia.
Jemah haji Indonesia tidak perlu repot-repot membeli makanan, lebih baik memanfaatkan waktu secara efektif selama di Madinah. Menghemat waktu dengan menunggu saat Isya setelah menjalankan salat Magrib di Masjid Nabawi bisa menjadi solusi menghemat waktu di perjalanan.
“Jamaah harus pandai-pandai menghemat energi,” kata Nasrullah. (trbn)
Jemaah Haji Diimbau Konsumsi Makanan Siap Saji dari Panitia
Related Posts
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Comments