Melanie Subono Tularkan Virus Berbuat Baik Dari Hal Terkecil dan Sederhana

Isenk - Peristiwa yang tidak kalah menyedihkan dialami Melanie menjelang ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-70.

Seorang sahabat mengabarkan bahwa ada seorang kakek yang tinggal di Kuningan, Jakarta, hidup sebatang kara. Tak punya istri. Tidak punya keluarga. Tiga tahun tidak mandi. Informasi itu sampai ke telinga Melanie melalui akun Twitter.

“Awalnya ketika kami tolong kakek ini tidak mau. Ia sempat diliput oleh beberapa televisi dan hanya diberi 'balasan' berupa nasi bungkus. Sementara kakek ini sudah tua. Tidak mampu mengunyah nasi. Langkah pertama yang saya pikirkan, memberinya makanan lunak: bubur. Setelah itu, mengajak si kakek ke dokter. Diagnosa medis menyebut ia mengalami gangguan pernapasan,” cerita Melanie Subono.

Sementara kakek itu tidak punya kampung dan tidak mau dipindahkan ke mana-mana. Melanie melihat di dekat rumah tumpangan si kakek ada kios legal. Ia berencana menyewa dan memperbaiki kios itu untuk dijadikan rumah layak huni.

Kisah lain datang dari perbatasan Yogyakarta. Tumini, nenek berusia 95 tahun hidup sebatang kara. Mendengar kabar tersebut dari sahabat, Melanie memutar otak untuk memberikan pertolongan.

“Bertepatan dengan itu sahabat saya Lula Kamal sedang pindahan rumah. Beberapa barangnya dititipkan di rumah saya. Salah satunya kasur yang masih bagus tetapi tidak dipakai. Saya memutuskan untuk memberikan kasur itu untuk Mbah Tumini dengan meminta tolong sahabat di Yogyakarta. Sarah Sechan saat membaca kisah Mbah Tumini tergerak juga untuk memberikan sedikit rejeki untuk berobat selama depalan bulan dan untuk biaya EKG (elektrokardiogram),” papar Melanie panjang.


Kebaikan, sejatinya dimulai diri sendiri dan dari hal-hal kecil. Rekan duet Iwa K. dalam lagu “Bantuku Menjawab” ini memberi contoh: Anda menginap di hotel berbintang. Di kamar mandi terdapat fasilitas berupa sampo, sabun, pasta gigi, dan sikat gigi. Peranti mandi itu hak kita sebagai konsumen hotel.

“Daripada tidak dipakai, kenapa tidak Anda dibawa pulang lalu dikirim ke saya. Barang-barang itu bisa disumbangkan kepada saudara-saudara kita di Maluku atau Papua. Mereka membutuhkan itu, lo. Sementara kita malah membuang-buangnya. Beberapa anak kecil di daerah tertinggal ketika diberi pasta gigi malah dimakan. Tugas Anda dan saya mengajari mereka cara menggunakan pasta gigi dan mengajari mereka hidup sehat,” ujaknya seusai talk show “Kampanye Bagaikan Air”. (TB)