Tetanggaku
Isenk - Seperti biasa, sore itu Afira dan temannya Tanti jualan Jus di depan rumah Tanti untuk berbuka puasa, setelah lama menunggu gak ada juga yang beli, tiba-tiba datang seorang cowok dengan badan kurus tinggi, warna kulitnya sawo matang dan ganteng menghampiri mereka berdua, ternyata cowok itu mau membeli Jus mereka.
"Mau beli Jus nya dong" Kata cowok tadi.
"Iya, mau rasa apa?" Jawab Afira.
"Hhmm, rasa melon aja, harganya berapa?" Tanya cowok tersebut.
"Cuma 5 ribu aja" Jawab Afira lagi.
Setelah Afira dan Tanti selesai membuat Jus untuk cowok tadi, lalu cowok tadi membayarnya dan langsung pergi. Dalam hati Afira bertanya-tanya "cowok tadi siapa yaa? ganteng juga" Afira tersenyum sendiri.
Waktu buka puasa mulai masuk Afira buru-buru pulang ke rumahnya, belum sampai di rumah Afira bertemu lagi dengan cowok tadi yang membeli Jusnya, tapi cowok tersebut cuma diam dan langsung pergi. Hati Afira mulai penasaran dengan cowok tersebut, rasanya dia ingin bicara-bicara dengan cowok tersebut, tapi cowok tersebut cuek dan susah untuk diajak komunikasi.
Keesokannya, Afira pergi main ke rumah teman dekatnya yaitu Andin, Afira curhat pada Andin tentang cowok yang dia temui.
"Ndin, kemarin aku ketemu cowok, dia ganteng dan aku penasaran siapa itu cowok, tinggal di mana?"
Andin menjawab. "Oh iya.. Ciri-cirinya gimana? Aku juga naksir sama cowok ra, dia baru tinggal di sini."
Ditengah perbincangan mereka berdua, lalu cowok tersebut lewat dan berjalan menuju rumahnya, Afira heran.
"Jadi cowok itu tetangga kita Ndin?"
Andin menjawab, "Iya ra, memangnya kamu belum tahu? cowok itu yang aku taksir ra, namanya Andra, dia kuliah di Yogyakarta, sekarang sudah semester 6, ganteng kan ra?"
Seketika itu Afira terdiam, Andin yang dari tadi bercerita-cerita tentang cowok tersebut juga mulai terdiam dan heran melihat Afira diam saja, Andin mencoba memulai percakapan.
"Afira, kenapa kamu diam aja? ada ucapanku yang salah?"
"Gak ndin. Aku gak apa-apa" Jawab Afira kesal.
"Kalau aku salah aku minta maaf ra" Kata Andin.
Dengan nada sayu Afira berkata "Sebenarnya cowok yang aku taksir itu yang mau aku ceritakan sama kamu yaitu Andra, cowok dekat rumah kita, tetangga kita yang baru itu Ndin."
"Berarti cowok yang kita naksir sama ra?" Jawab Andin. Afira mengangguk dan mereka sama-sama terdiam.
Esoknya, pada saat Afira keluar rumahnya, tanpa sengaja dia melihat Andra dengan seorang cewek di sampingnya dan tanpa sengaja juga dia mendengar percakapan mereka berdua, ternyata Andra dan cewek tersebut sudah bertunangan dan cewek tersebut adalah pacar Andra. Di situlah hati Afira makin hancur, padahal dia berharap Andra menjadi pacarnya, orang yang dia impikan selama ini. Melihat itu semua, Afira menceritakan semuanya kepada Andin dan Andin juga terkejut mendengarnya.
"Berarti Andra bukan orang yang tepat buat kita ra, lagian masih banyak cowok yang lain" Kata Andin, lalu Afira menjawab dengan tersenyum dan semangat.
"Iya ndin, betul banget, lupakan dia mulai detik ini,"
"Nah.. gitu dong, kita jadi sahabatan lagi, masih banyak yang lain lagi buat kita" Kata Andin menyambung.
Ternyata hari itu Andra dan tunangannya akan balik ke Yogyakarta dan pada saat itu Afira dan Andin mengucapkan selamat jalan kepada Andra dan pasangannya. Andra tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada mereka berdua. Walau sebenarnya hati Afira berat melepaskan kepergian Andra ke Yogyakarta, tapi dia mencoba bersabar dan mengikhlaskan semuanya, bahwa sesuatu yang kita inginkan belum tentu mungkin akan terwujud dan Allah SWT pasti punya maksud dan tujuan tertentu kedepannya.
By: Rahmi Intan
Related Posts
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Comments