Isenk - Hai, namaku Bella, umurku 11 tahun. Sekarang aku duduk di bangku kelas 5 SD Harapan Bangsa. Siang itu, pelajaran IPS. Cukup membuat pusing, karena kunci menjadi pintar pelajaran IPS adalah menghafalkan. Dan menghafalkan, adalah hal yang tidak aku sukai. Bu Guru menjelaskan tentang para pahlawan kemerdekaan. Namun, Bu Guru memberikan PR di sela-sela pelajaran. Padahal, biasanya Bu Guru memberikan PR ketika jam pelajaran hampir habis.

"Carilah nama-nama menteri, namun pilih 10 saja. Sepuluh menteri itu, bebas mau pilih yang mana. Bu Guru sudah mempunyai kunci jawaban semua menteri, jadi bisa dipastikan semua menteri Bu Guru bisa mengoreksinya" Bu Guru menjelaskan.

"Asyik, aku bisa menggunakan smartphone-ku!" Batinku.

Ya, aku memang mempunyai smartphone. Smartphone itu bagaikan sahabat sejatiku, karena aku lebih suka bermain dengan smartphone daripada bermain bersama teman. Aku memiliki 1 kakak, dan tidak mempunyai adik. Kakak selalu sibuk, karena dia sudah kuliah.

Hari-hariku pun sepi tanpa teman. Ayah pun berpikir bagaimana caranya agar aku tidak kesepian. Cara yang dipilih Ayah adalah membelikanku smartphone. Rencana Ayah pun sukses besar, aku tidak merasa kesepian lagi. Ayah dan Ibu bekerja setiap hari. Berangkat pagi dan pulang malam. Sungguh kesepian diriku.

Seperti biasa, aku pulang sekolah bersama Vista. Vista adalah sahabat baikku sejak kecil, apalagi rumah kami bersebelahan.

"Vista, kamu mengerjakan PR IPS bersama siapa?" Tanyaku sewaktu perjalanan.

"Aku mengerjakan sama Bunda, Bunda kan guru" Jawab Vista. Aku sedih mendengarnya. Ingin rasanya aku juga mengerjakan PR bersama Ibu.

Aku pun segera menghilangkan perasaan sedih. Aku tetap tersenyum mendengar jawaban Vista.
Sesampainya di rumah.

"Assalamualaikum" Ucapku sambil membuka pintu.

"Waalaikum salam. Nona Bella, sudah pulang? Sini, Bi Sarah bawakan tasnya" Kata Bi Sarah padaku. Aku pun tersenyum dan memberikan tasku pada Bi Sarah. Tak lupa, aku mengucapkan terima kasih.

Aku segera melepas sepatu, berganti pakaian, wudu, dan Salat Duhur. Kemudian, aku pergi ke dapur dan makan siang. Selesai makan siang, aku duduk di sofa ruang keluarga. Seperti tidak bisa disebut ruang keluarga, keluargaku jarang sekali berkumpul di ruang keluarga. Padahal, ruangan ini cukup luas.

"Bi Sarah, tolong ambilkan smartphone-ku di kamar ya" Ucapku pada Bi Sarah. Tadi aku memang lupa tidak membawa smartphone.

Sambil menunggu Bi Sarah, aku membuka TV dan menonton kartun favoritku, Minky Momo.

"Maaf Nona, baterai smartphone-nya lemah" Kata Bi Sarah sambil menyerahkan smartphone padaku.

"Yah, aku lupa tadi tidak dicas. Ya sudah, tolong caskan ya Bi" Kataku pada Bi Sarah.

Mengecas smartphone perlu waktu 3 jam, karena sekarang pukul 13.30 jadi smartphone penuh pukul 16.30. Dengan sedih, aku mematikan TV dan berjalan ke kamar. Aku akan tidur siang. Aku bangun tepat pukul 16.00. Aku segera mencuci muka dan wudu. Kemudian aku Salat Asar. Dan pastinya, aku mengambil smartphone setelah selesai salat.

"Asyik!" Aku berbicara sendiri ketika asyik memainkan smartphone.

Aku main Facebook, Pou, My Talking Tom, BBM, dan berbagai aplikasi lainnya yang tersedia di smartphone. Hari itu, benar-benar mengasyikkan!

Tut tut tut! Begitulah suara yang ku dengar ketika smartphone-ku low batt. Dengan sedih, aku mengecesnya.

"Puas rasanya, bermain smartphone sampai baterainya habis!" Gumamku dengan perasaan gembira. Namun kemudian.

"Astagfirullah! Aku belum mengerjakan PR!" Teriakku. Untunglah, Bi Sarah tidak mendengarnya.

Sungguh aku sangat menyesal. Lain kali, aku akan mementingkan yang lebih bermanfaat terlebih dahulu.

By: Adila Megasih