AhokTolak Penuhi Keinginan Warga Kampung Pulo


Isenk - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) tetap tidak mau memenuhi keinginan sebagian warga Kampung Pulo mendapatkan uang ganti rugi lahan sekaligus mendapatkan rumah bila digusur Pemprov DKI dalam rangka normalisasi sungai Ciliwung.

"Makanya itu kamu maunya enak saja aku juga maunya begitu. Sudah dudukin tanah negara terus dibayarin duit dapat rumah, ya tidak bisa. Hidup ini tidak ada yang enak lah, makan ayam saja ada tulangnya," ucap Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Dikatakan dia, sulit bagi Pemprov DKI untuk memenuhi keinginan sebagian warga Kampung Pulo yang akan terkena penggusuran mengganti dalam bentuk uang, apalagi warga tinggal di atas lahan milik negara.

"Bukannya kita tidak mau bantu, tapi kalau kita masuk penjara bukan bantu namanya, yang penting kita bisa bantu rumah susun yang seumur hidup kamu bisa pakai," katanya.

Ahok menambahkan dibandingkan tinggal di lahan ilegal, lebih baik menempati rumah yang sudah terjamin pemerintah.

Sehingga warga yang tidak punya tempat tinggal bisa membesarkan anak-anaknya di tempat yang layak, hingga anak-anaknya tumbuh dewasa dan mampu membeli rumah yang lebih baik lagi. Tetapi bila anak-anaknya tidak bernasib baik, maka bisa tetap tinggal di rumah tersebut.

Tinggal di rumah susun tidak terlalu berat, warga hanya mengeluarkan uang untuk biaya perawatan saja dan itu pun sudah disubsidi pemerintah DKI sebesar 80 persen sehingga warga bisa tetap tinggal dengan nyaman.

"Kamu kalau punya rumah saja bisa tidak Misalnya kamu sebulan Rp 150 ribu sebulan untuk benerin cat, benarin engsel pintu DKI tanggung semua. Mau bocor mau apa DKI yang tanggung. Makanya DKI tidak pernah menyewakan. Nah kalau menurut saya Anda tidak punya rumah tinggalin tanah negara, saya kasih Rusun tapi tidak kasih sertifikat, tapi anak cucu saya gimana? Silakan tinggalin sampai kamu sampai bosen tinggal disitu," ujarnya. (trbn)

Comments