Isenk - Penampilan termasuk unsur yang sangat diperhatikan oleh para musisi. Termasuk dalam hal penampilan adalah tata busana yang digunakan. Batik sebagai salah satu mode khas Indonesia kerap berpadu padan (baca; berkolaborasi) dalam diri musisi, ketika manggung atau saat syuting video klip.
Batik nusantara sangat memungkinkan untuk diekplorasi sesuai dengan selera pemakainya maupun tren yang sedang berlaku. Itu karena batik memiliki 5.849 motif yang terentang dari Aceh sampai Papua.
Ada perasaan bangga menggunakan batik yang merupakan salah satu warisan budaya tanah air. Kelompok vokal Cherrybelle saat menyambangi kantor redaksi Beritagar, Selasa (29/9/2015) lalu, mengungkapkan bahwa kebanggaan mengenakan batik termasuk cara mereka dalam merawat Indonesia.
Ucapan tersebut bukan bualan karena mereka telah mempraktikkannya dalam pembuatan video klip lagu Diam Diam Suka (2013). Cherrybelle yang kala itu masih bersembilan tampil menggunakan batik dengan sentuhan corak modern. "Dengan menggunakan batik ini kami mau menunjukkan kalau Cherrybelle itu cinta Indonesia," ujar Jessyca Auryn kala itu.
Imbas dari penggunaan batik oleh Cherrybelle membuat permintaan batik di kalangan remaja meningkat. "Tahun ini model batik yang lagi banyak dicari adalah batik ala Cherrybelle. Kebanyak remaja dan ibu-ibu muda menyukainya," kata Susi pemilik Toko Batik SS di Kampung Batik Pusat Grosir Bogor kepada Antara, (23/7/2014).
Kelompok hip-hop Batik Tribe asal Jakarta yang terbentuk sejak 2007 punya pendapat lain mengapa nama mereka ada kata batik dan menggunakan batik sebagai seragam setiap manggung.
"Sebagai kelompok hip-hop Indonesia, kami ingin mengidentifikasi kultur dari negeri sendiri. Salah satunya adalah batik," ungkap Wizzow, satu dari empat personel Batik Tribe selain DJ S-Tea, Della MC, dan Cool B, dalam wawancaranya bersama Hai Online.
Jauh sebelum Batik Tribe menjadi khas dengan penggunaan batiknya, kelompok Jogja Hip Hop Foundation, G-Tribe, Jahanam, dan Kontra di skena musik hip-hop telah pula mengenakan batik di atas panggung dan di dalam video klip.
Perihal menggunakan batik sebagai perwujudan rasa bangga dan untuk identifikasi sebagai orang Indonesia, J-Rocks saat tampil dalam ajang "Soundrenaline 2008: Free Your Voice" kompak memakai batik karena lokasi festival musik tersebut bertempat di Peacepark, Prambanan, Yogyakarta.
Yogyakarta menurut mereka termasuk salah satu provinsi yang kental dengan batik. Karena itu mereka menanggalkan sejenak tampilan ala harajuku Jepang yang jadi ciri khas selama ini dan menggantinya dengan mengenakan kostum batik.
"Ternyata manggung pakai batik nyaman juga. Sangat fleksibel. Bukan cuma buat kondangan saja, manggung pun bisa," tutur Iman (vokalis dan gitaris) dikutip dari Kapanlagi. Sony (gitaris) menimpali dengan mengatakan bahwa anak muda harus peduli terhadap musik dan budaya Indonesia.
Entah karena tuah mengenakan batik tadi, oleh A Board, dewan pemberi apresiasi terhadap para peserta Soundrenaline, kelompok pelantun Cobalah Kau Mengerti itu mendapat kesempatan rekaman album di studio legendaris Abbey Road, London, Inggris, menyisihkan band lain yang juga tampil seperti Nidji, Padi, Gigi, dan Saint Loco.