Cumaisenk - Selebgram yang juga infulencer Karin Novilda atau lebih dikenal Awkarin turut mengomentari tren ‘ikoy-ikoyan’ yang dipopulerkan oleh sesama influencer, Arief Muhammad. Dia mengaku khawatir jika tren tersebut justru menumbuhkan mental ‘minta-minta’.
Hal tersebut diungkapkannya lewat media sosial Twitter pribadinya. “Unpopular opinion. Agak ngeri permainan berbagi ini malah jadi pelestarian budaya ‘minta-minta’ ya hihihi,” cuit Awkarin, Selasa (3/8/2021).
Dia berharap, tren berbagi tersebut tidak disalahartikan oleh segelintir netizen. Sebab, menurutnya, di luar sana masih banyak orang-orang yang lebih butuh dan tidak mampu.
Perempuan 23 tahun itu juga menilai tren ‘ikoy-ikoyan’ ini bisa berpotensi tak adil bagi yang benar-benar membutuhkan.
“Kalau kalian masih punya internet & hape untuk ‘minta-minta’ online kayanya berarti kalian belum sebutuh itu deh hehe. Masih banyak yang lebih butuh di luar sana. Jadi agak gak adil kalau kondisinya seperti itu tapi kalian bisa bilang ‘Aku butuh & gak mampu’,” kata Awkarin.
Cuitan Karin yang satu ini sontak menuai pro dan kontra di kalangan netizen. Beberapa netizen menilai, tidak semua orang yang mempunyai ponsel dan akses internet adalah orang mampu atau tidak membutuhkan bantuan.
“Betul. Tapi disituasi pandemi gini punya hp dan paketan yo gak menjamin mampu seperti bayanganmu Rin. Contohnya aku membalas twit-mu ini dengan Xiaomi Redmi Note 3 dan paketan internet dari kemendikbud. Sdg berpikir alangkah indahnya kalo tbtb ada duit kaget yg bisa bayarin UKT,” kata akun @oceand**** di kolom balasan.
“Tapi kak ada juga lho yang emang hidupnya pas-pasan misalnya hp masih jadul tapi tetep bisa internetan ya karena di situasi sekarang dituntut untuk beli paketan karena kebutuhan sekolah, ya padahal dia sebenernya harus banting tulang buat beli paketan,” tulis akun @cookiebrow****.
“Tapi pasti ada kebutuhan yang ga memungkinkan ke cover. Punya hp sama internet bukan tolak ukur antara punya ga punya, hp sekarang 500rb second udah bisa buat internetan, ga ada paket udah ada WiFi tetangga atau hotspot,” komentar akun @xxyy***.
“Setuju sama opini yang gaboleh sembarangan ‘minta-minta’ apalagi sampai maksa. Tapi kalau soal berbagi banyak cara untuk berbagi. Berbagi untuk yang mampu pun ga masalah itu hak dari yang ingin berbagi karena pada dasarnya berbagi kebahagiaan itu bisa kepada siapapun,” cuit akun @menoname***.
Comments